Perusahaan pada umumnya menitikberatkan pada aspek bisnis, tentu akan berharap memiliki karyawan yang mampu mendorong roda bisnisnya lebih maju. Proses ini didukung oleh kapasitas karyawannya yang memiliki intelegensi memadai untuk memahami berbagai hal, terutama yang berkaitan di bidangnya masing-masing. Pada seleksi penerimaan karyawan, intelegensi memiliki peran penting untuk menentukan apakah si pelamar bisa diterima menjadi karyawannya atau tidak.
Oleh sebab itu, tes psikotes sering diselenggarakan oleh banyak perusahaan besar yang membutuhkan kompetensi tinggi. Psikotes ini dibuat untuk mencari calon yang memiliki kemampuan intelektual, setidaknya melalui sistem standar yang dibuat. Artinya, tes psikotes hanya menilai kemampuan seorang calon karyawan dalam kecerdasannya yang paling mendasar saja melalui beberapa pertanyaan. Beberapa hal yang diukur dari masing-masing tes meliputi.
1. Penalaran verbal. Tujuannya untuk mengungkap kemampuan pemahaman konsep yang berbentuk kata-kata dan menilai kemampuan individu mengabstraksi atau menggeneralisasi, serta berpikir konstruksi dengan kepastian atau pengenalan perbendaharaan kata.
2. Kemampuan angka (numerik). Tujuannya untuk mengungkap pemahaman relasi angka dan konsep angka, mengetahui pemahaman seseorang mengenai ide-ide yang diekspresikan ke dalam bentuk angka, dan mengetahui beberapa jelas seseorang berpikir dan menalar angka.
3. Penalaran abstrak. Tujuannya untuk mengungkap penalaran individu mengenai sebuah konsep menerjemahkan segala bentuk rupa, gambar, atau tanda sehingga mampu memberikan sebuah persepsi atau menarik kesimpulan.
4. Kecepatan dan ketelitian klerikal. Tujuannya untuk mengukur kecepatan individu dalam memberi jawaban atau tanggapan dalam suatu persepsi sederhana dan mengungkap kecepatannya dalam persepsi, mengingat, dan memberi tanggapan.
5. Penalaran mekanik. Tujuannya untuk mengungkap penalaran individu pada prinsip umum fisika dan melihat seberapa baik individu memahami hukum dasar mesin dan alat-alat sederhana.
6. Relasi ruang. Tujuannya untuk mengungkap bagaimana seorang individu membayangkan bentuk-bentuk gambar mental, coretan, dan objek-objek padat hanya melihat rencana dasarnya di kertas.
7. Pemakaian bahasa. Tujuannya untuk mengukur kemampuan individu dalam hal membedakan tata bahasa yang baik dan benar, tanda baca, dan penggunaan kata.
Akan tetapi, perusahaan tidak akan memiliki kebutuhan yang sama dan mencari spesifikasi kemampuan yang sama pula dari calon karyawannya. Lulus dan tidaknya dalam tes psikotes, tidak jadi tolak ukur akan tinggi rendahnya kecerdasan seseorang. Namun, lebih kepada aspek kebutuhan dari calon karyawan yang diharapkan untuk bidang yang akan dikerjakannya.
Buku Super Psikotes 99% Pasti Lulus ini sengaja disusun oleh Tim Cerdas Kreatif untuk membantu Anda dalam menilai kecenderungan Anda pada sebuah pekerjaan berdasarkan hasil tes yang dilakukan. Misalnya, jika hasil psikotes memiliki skor tinggi dalam deret angka, berarti Anda memiliki kemampuan angka yang baik. Anda bisa memahami relasi angka dan menangani konsep matematis. Maka, jenis pekerjaan yang cocok bagi Anda adalah computional, seperti akuntan atau ahli matematika.
Di dalam buku terbitan Tangga Pustaka ini terdapat beberapa macam soal tes psikotes dan jawabannya, mulai dari tes pengetahuan umum, antonim, tes analogi, deret angka, angka berkolom, logika matematika, hingga tes gambar yang dibagi ke dalam tiga bagian. Dengan berlatih dan menguji kemampuan Anda dalam tes psikotes ini, kami yakin Anda bisa menguasainya sehingga apabila dibutuhkan, Anda bisa lancar menjawab tes psikotes secara mudah.