Dunia ini penuh dengan enigma, yaitu rahasia misterius yang di dalamnya menyimpan teka-teki. Fenomena enigma kerap terjadi di berbagai belahan dunia, mulai dari yang biasa hingga yang paling menarik hingga menyorot perhatian dunia. Salah satunya ialah misteri crop circle, sebuah pola seni raksasa di beberapa ladang jagung, gandum, kedelai, padi, atau kebun bunga. Menariknya fenomena ini, tidak hanya karena dapat muncul dalam satu malam secara misterius, tapi juga terletak pada kondisi batangan yang merunduk tanpa patah.
Pada awalnya, crop circle hanya berbentuk lingkaran-lingkaran sederhana, tetapi memasuki tahun 1980-an berkembang hingga memiliki pola yang rumit dan tidak hanya berbentuk lingkaran. Sejarahnya dapat dilacak hingga tahun 1678, yaitu dengan munculnya cerita “mowing devil” yang menggambarkan iblis sedang menggambar desain oval di sebuah ladang gandum. Laporan crop circle yang lebih modern dipublikasikan di majalah Nature edisi 29 Juli 1880. Secara mendunia, terjadi pada tahun 1980-an ketika adanya laporan media tentang munculnya banyak crop circle di wilayah pedesaan Inggris, terutama di Wiltshire dan Hampshire. Fenoma yang sama juga dilaporkan muncul di Australia dan Amerika Serikat. Paling tidak, ada 12.000 lebih crop circle yang telah ditemukan di seluruh dunia, seperti Inggris, Rusia, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan bahkan Indonesia.
Bagaimana proses terciptanya crop circle? Sampai saat ini belum ada yang bisa menjelaskannya. Menurut para saksi mata, sebelum crop circle muncul, selalu ada tanda-tanda aneh yang mendahuluinya, yaitu adanya bola-bola cahaya aneh yang melayang-layang di atas ladang, terjadinya badai petir hebat, dan matinya benda-benda elektrik secara tiba-tiba termasuk mesin mobil. Berdasarkan gejala-gejala tersebut, dugaan paling populer mengenai penyebab kemunculan crop circle adalah akibat medan elektromagnetik yang berasal dari petir. Namun, dugaan ini belum dapat menjawab bagaimana caranya petir dapat menciptakan pola-pola yang artistik indah pada crop circle.
Pernah ada yang mengakui pembuat crop circle sebagaimana dilaporkan majalah Time edisi 23 September 1991. Dua orang pria dari Southhampton, Inggris mengaku telah membuat crop circle sejak tahun 1976 menggunakan papan, patok, dan tali. Memang banyak dari crop circle yang muncul adalah buatan manusia, sehingga pengakuan mereka bisa jadi benar. Namun, para peneliti juga menemukan beberapa karakteristik pada beberapa crop circle lain yang kelihatannya mustahil dapat dibuat oleh manusia. Di antaranya, batang gandum tidak patah, terdapat lubang-lubang kecil pada batang gandum, polanya rumit, adanya partikel besi mikro bermagnet secara merata, perubahan struktur kristalin batang gandum, perubahan komposisi kimiawi tanah, dan timbulnya medan magnet misterius di lokasi crop circle.
Menariknya fenomena crop circle yang belum terpecahkan, tahun 2002 Discovery Channel memberikan tantangan kepada 5 insinyur dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) untuk membuat crop circle. Syaratnya, paling tidak harus memiliki 3 ciri, yaitu batang gandum tidak patah, ada lubang-lubang uap pada batang gandum, dan ada partikel besi secara merata. Setelah melakukan berbagai usaha dengan teknologi yang dikenal, para insinyur MIT tersebut hanya dapat menghasilkan 2 ciri dengan sempurna. Sedangkan partikel besi tidak dapat tersebar dengan merata. Dari berbagai eksperimen yang telah dilakukan, tidak dapat dibuktikan bahwa crop circle adalah buatan manusia.
Pada akhirnya, muncul asumsi lain yang tidak kalah kuatnya karena sains telah dianggap gagal mengungkap rahasia crop circle. Sebagiannya menyimpulkan bahwa crop circle adalah buatan alien. Jika memang demikian, apa bukti-buktinya? Masih adakah penjelasan lainnya yang lebih masuk akal?
Buku Enigma terbitan Tangga Pustaka akan membeberkannya secara gamblang untuk Anda. Tidak hanya menyangkut fenomena crop circle, tapi juga 36 fenomena lainnya yang paling menarik dan misterius di seluruh dunia. Mulai dari fenomena mysteri spot, misteri gravity hill, anticrepuscular ray, ice circle, sun dog, ledakan tunguska, hujan hewan dan organik, bola api naga, misteri cahaya marfa, cahaya urin astronot, bintang bergerak, star jelly, angel’s hair, flying rod, ukiran helikopter zaman Firaun, teknologi listrik pada masa Irak kuno, kunjungan UFO, bigfoot patty, déjà vu, hingga fosil raksasa Jebal Barez.
SAM menulis buku ini secara seimbang dengan menyertakan penjelasan yang sudah pernah diajukan oleh peneliti masing-masing fenomena, baik dari yang pro maupun yang kontra. Ada empat kategori enigma di dalam buku ini, yaitu misteri yang berisi kebohongan (hoax), misteri yang dapat dipecahkan dengan sederhana, misteri yang memiliki penjelasan-penjelasan ilmiah, dan misteri yang sampai saat ini belum terpecahkan.
Buku ini tidak hanya dapat memuaskan rasa penasaran Anda akan fenomena-fenomena misterius di dunia, tapi juga dapat menambah daya kritis guna memahaminya, baik yang nyata maupun yang rekayasa (hoax). Terutama di era teknologi internet, bisa dipastikan Anda menemukan pola yang serupa sehingga tidak langsung mudah terjebak oleh ilusi si pembuat hoax di dunia maya.