Selepas lulus SMA/sederajat, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi merupakan salah satu impian yang dituju oleh sebagian besar remaja di Indonesia. Hingga saat ini, Perguruan Tinggi yang masih menjadi favorit adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Jalur masuk PTN yang ada dapat digolongkan pada dua kategori besar, yaitu jalur tes dan non-tes.
Jalur non-tes, misalnya adalah Penelusuran Minat dan Kemampuan Tes (PMDK). Sementara itu, jalur tes juga terbagi lagi menjadi tes mandiri dan tes nasional. Tes mandiri adalah tes masuk PTN yang diadakan langsung oleh satu atau sekumpulan PTN. Sedangkan tes masuk nasional adalah tes yang melibatkan seluruh PTN di Indonesia. Jalur tersebut bernama Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau disingkat SNMPTN.
SNMPTN memiliki beberapa kelebihan dibandingkan jalur tes lainnya. Salah satunya, jalur ini melibatkan seluruh PTN. Jadi, calon mahasiswa bisa memilih fakultas atau jurusan pada PTN dari Sabang sampai Marauke. Kelebihan lainnya, SNMPTN merupakan seleksi masuk PTN yang terakhir diselenggarakan sebelum kegiatan kuliah di PTN dimulai secara serempak yang biasanya berlangsung di bulan Agustus. Ini menjadi suatu keuntungan tersendiri bagi calon mahasiswa karena mereka akan memiliki waktu lebih banyak untuk mempersiapkan diri menghadapi tes tersebut.
Salah satu materi ujian pada SNMPTN adalah Tes Potensi Akademik (TPA). Sesuai dengan namanya, TPA merupakan seperangkat tes yang digunakan untuk mengukur potensi yang dimiliki oleh individu. Potensi dalam hal ini bisa berbeda-beda, tergantung situasi penggunaannya. Jika digunakan dalam situasi penerimaan calon mahasiswa baru, tujuannya adalah untuk melihat apakah individu tersebut memiliki kemampuan akademik yang diperlukan untuk menyelesaikan pendidikan di level perguruan tinggi.
Biasanya materi yang diujikan dalam TPA biasanya berkisar pada beberapa subtes seperti tes verbal, numeric (angka), logika, spasial. Subtes tersebut masih terbagi lagi ke dalam topik atau pembahasan yang bervariasi. Berikut dijabarkan secara umum topic apa saja yang dibahas pada masing-masing tes.
1. Verbal. Yaitu soal mengenai lawan kata (antonym), persamaan kata (sinonim), hubungan kata atau analogi, pengetahuan umum, dan kemampuan memahami suatu wacana. Soal-soal ini sebenarnya sudah sering Anda hadapi saat dibangku SMA, khususnya pada pelajaran bahasa Indonesia.
2. Numeric (Angka). Yaitu soal cerita matematika, deret ukur, dan angka berkolom.
3. Logika. Dalam subtes ini, Anda diminta untuk bisa menjawab soal yang membutuhkan kemampuan dalam menganalisa suatu persoalan dan menemukan solusi yang tepat.
4. Spatial (Ruang). Yaitu tes untuk menjawab soal yang membutuhkan pemahaman bangun ruang dan mengenali bentuk-bentuk gambar yang disajikan.
Keempat subtes ini akan Anda temukan dalam buku Prediksi Jitu Soal TPA Masuk Perguruan Tinggi Favorit (Negeri dan Swasta) ini dalam bentuk simulasi tes dengan variasi dan tingkat kesulitan yang berbeda. Simulasi tes ini yang di dalam buku yang diterbitkan Tangga Pustaka ini bukan bertujuan untuk meningkatkan skor Intelligence Quotient (IQ) Anda, tetapi bertujuan untuk menguji kemampuan Anda dalam mengerjakan TPA pada umumnya.
Selain itu simulasi pada buku yang ditulis oleh Sandriaf Alga & Hidayat Syam ini juga berguna untuk menyegerakan kembali ingatan Anda mengenai model-model soal TPA yang sebenarnya sudah pernah dipelajari di bangku sekolah. Dengan penyegaran tersebut, nantinya Anda akan lebih siap dalam menghadapi TPA yang sebenarnya. Alhasil, buku ini akan sangat membantu Anda sukses dalam menjawab soal-soal TPA masuk perguruan tinggi favorit, baik swasta maupun negeri.
