Setengah jam setelah mengudara, pilot mengumumkan adanya gangguan dan para penumpang diminta untuk mempersiapkan diri karena pesawat akan mendarat darurat. Keadaan semakin panik, termasuk tiga orang perempuan yang duduk bersebelahan.
Perempuan pertama segera memakai semua perhiasan yang sebelumnya ia simpan di dalam tasnya, mulai dari kalung, gelang, cincin, sampai giwang. Dengan pandangan tak mengerti, kedua penumpang perempuan lainnya bertanyatanya, kira-kira apa maksud dari tindakan penumpang itu. "Dengan memakai semua perhiasan ini, semua orang akan tahu kalau aku kaya. Jadi, mereka akan menolongku pertama kali," seloroh perempuan pertama.
Penumpang perempuan yang kedua tidak mau kalah, ia pun mencari cara. Ternyata, perempuan yang kedua itu segera membuka blues dan bra yang dikenakannya. Ketika yang lain bertanya, ia menjawab, "Ketika regu penolong datang, mereka pasti akan langsung menolongku pertama kali karena melihat betapa seksinya tubuhku."
Perempuan ketiga yang kebetulan berkulit hitam (negro) tidak ingin kalah dengan aksi kedua penumpang di sebelahnya. Ia langsung melepaskan seluruh pakaiannya, lalu berkata "Kalian tidak usah heran, Biasanya regu penolong akan menyelamtkan kotak hitam terlebih dahulu."

Sebuah mobil Timor meluncur di jalan tol Jagorawi (Jakarta). Tidak lama kemudian, mobil itu mogok. Pemilik mobil Timor itu pun langsung menghubngi temannya. Sesaat kemudian, temannya datang dengan mengendarai mobil Mercedes. Kemudian, mobil Timor itu ditarik di belakang mobil Mercedes. Pada saat, muncul sebuah BMW dari arah yang sama dengan kecepatan tinggi dan menyalip iring-iringan Mercedes-Timor dari sebelah kiri. Melihat itu, pengemudi Mercedes merasa tertantang untuk meladeni mobil BMW itu.
Terjadilah kejar-kejaran antara BMW dan Mercedes. Tentu saja, pengemudi Timor yang sedang ditarik di belakang Mercedes sangat ketakutan. Pengemudi Timor beberapa kali membunyikan klaksonnya. Pada saat yang bersamaan, mobil reporter salah satu TV swasta melihat aksi ugal-ugalan para pengemudi BMW dan Mercedes itu.
Keesokan harinyanya, aksi ?balapan liar? itu disiarkan oleh TV swasta tersebut. "Kemarin, mobil BMW dan Mercedes terlihat melakukan aksi balapan liar yang sangat membahayakan para pengguna jalan tol Jagorawi. Aksi mereka ini terekam di KM 17 tol Jagorawi. Diperkirakan, kedua mobil itu melajukan kecepatan mendekati 200 km/jam. Tidak hanya itu, sebuah mobil Timor (mobil kebanggan Indonesia) juga ikut terpancing dengan aksi kebut-kebutan liar yang dilakukan oleh dua pengemudi mobil buatan Eropa ini. Pengemudi mobil Timor membunyikan klakson tidak henti-hentinya dengan maksud untuk meminta jalan dan menyalip kedua mobil Eropa itu. Demikan berita hari ini."

Seorang bule tidak terlalu lancar berbahasa Indonesia sedang berlibur di Pulau Bali. Bule itu menyempatkan untuk berjalan kaki yang didampingi oleh pemandunya. Bule itu terlihat antusias dan sangat menikmati liburannya itu. Sesekali, bule itu memperhatikan tulisan dan membacanya keras-keras, termasuk nama sebuah jalan. Ketika berhenti untuk beristirahat karena capek, turis itu bertanya kepada pemandunya, "Saya heran dengan pulau ini. Saya temukan… eee nama jalan banyak yang sama… eee mirip-mirip, kembar-kembar?" Pemandu wisata itu merasa kebingungan dengan pertanyaan si bule, "Misalnya… seperti apa Sir?" "Seperti… JALAN PELAN-PELAN BANYAK ANAK KECIL."

Sebelum kereta berangkat, seperti biasanya seorang kondektur akan memeriksa tiket para penumpang satu per satu.

Kondektur 1: Tiket… tiket?
Penumpang 1: Ini Pak! (Sambil menyerahkan tiket kepada kondektur. Kondektur itu pun mengambil dan memeriksa tiket yang disodorkan oleh penumpang tersebut. Setelah diperiksa secara teliti, ternyata tiket penumpang ini adalah jurusan Surabaya.)
Kondektur 1: Wah, Bapak salah naik kereta. Ini kereta jurusan Bandung. Kereta Bapak yang di sebelah sana! (Penumpang ini pun segera membereskan barang bawaannya dan bergegas menuju ke kereta yang ditunjuk oleh kondektur. Kemudian, kondektur itu pun melanjutkan tugasnya dan memeriksa penumpang lainnya.)
Penumpang 2: Ini Pak!  
Kondektur 1: Wah… Mbak juga salah kereta. Kereta Mbak di sebelah itu, sama seperti kereta bapak yang tadi itu. (Penumpang itu juga segera membereskan barang bawaannya dan menuju ke kereta lainnya.)

Ketika akan memeriksa karcis penumpang selanjutnya, datang seseorang yang berseragam sama dengan kondektur itu dan berkata, "Tugas kamu itu di kereta sebelah. Ini memang kereta jurusan Surabaya!"

Agus baru saja membeli sebuah mobil baru. Dia sangat menyukai dan membanggakan mobil itu. Setiap mengendarai mobilnya, Agus terlihat bahagia dan tidak peduli dengan sekelilingnya.
Suatu hari, ketika pulang berbelanja dari sebuah mall, Agus merasa ada sesuatu yang tertinggal. Kemudian, ia menepikan mobilnya. Ia memeriksa semua barang belanjaannya, tetapi tidak ada satu pun barang belanjaan yang tertinggal.
Setelah yakin tidak ada barang yang tertinggal, Agus kembali melanjutkan perjalanannya. Namun, beberapa saat kemudian, Agus kembali menepikan mobil untuk memeriksa dompet dan ponselnya. Dan, ternyata masih ada.
Akhirnya, dengan rasa mantap, Agus kembali melanjutkan perjalanan pulang menuju ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Agus langsung disambut oleh anaknya, "Papaa… Mama mana?"