Teknik Mudah Agar Anak Rajin Belajar

Mengajarkan anak agar rajin belajar sebenarnya mudah. Terapkanlah teknik pendekatan yang sesuai dengan karakter belajar anak. Mulai dari penyesuaian kondisi, tahapan, sampai anak merasakan kenyamanan dan menemukan suasana yang menyenangkan untuk belajar.


Di dalam buku Membuat Anak Rajin Belajar Ternyata Mudah Kok, Ari Ambarwati menjelaskan berbagai metode agar anak rajin belajar. Salah satunya ialah  dengan memberi teladan kepada anak, karena dengan memberi contoh, jauh lebih efektif daripada menasihatinya. Contohnya, cara mengajari anak agar gemar membaca.

Dikisahkan bahwa ada seorang temannya mengeluhkan anaknya yang susah sekali diajak membaca. Padahal, ia sudah membelikan bermacam buku cerita yang bahkan dipilih sendiri oleh sang anak. Namun, ketika tiba di rumah, buku-buku tersebut tidak disentuh sama sekali. Saat ibunya membacakan cerita, mereka mendengarkan sebentar, kemudian lebih asyik bermain dan menonton film kartun kesukaannya.

Kemudian, mereka berdiskusi panjang lebar sampai suatu saat ia bertandang ke rumahnya. Saat itu, baru terbaca mengapa anak-anak temannya lebih asyik menonton TV daripada membaca. Ternyata, ruang TV diset sedemikian nyaman. Ada sofa empuk dan LCD TV 42 inch lengkap dengan audio yang berdentum-dentum. Kalau boleh dibilang, nyaris mirip dengan ruang bioskop mini (home theatre). Sementara itu, tak tampak satu bacaan pun di ruangan itu.

Selain itu, buku-buku justru tertata manis di rak ruang tidur. Hal itu terekam di kepala anak-anak bahwa tak ada kegiatan baca membaca yang efektif. Terlihat buku itu masih bagus bagus, karena jarang dibuka dan dibaca. Temannya pun mengakui, ia berlangganan surat kabar, tetapi hanya membaca sekilas dan jarang membaca buku. Ia juga melarang anak-anaknya membaca di ruang TV, karena buku dan bacaan mereka akan tercecer sedemikian rupa sehingga membuat ruang TV tampak berantakan.

Selanjutnya, ia memberi saran untuk meletakkan rak-rak buku, majalah, dan surat kabar di semua sudut ruang TV dan membiarkan anak-anak membuka-buka serta membaca buku di tempat tersebut. Temannya mulai membaca buku, majalah kesukaannya, dan koran di ruang TV.

Anak-anaknya juga diperbolehkan membaca buku di ruang TV. Tidak lagi merasa takut ruang TV tersebut berantakan. Anak-anak mulai dilatih untuk memilih tayangan TV yang benar-benar disukainya dan berkomitmen tidak menyalakan TV sepanjang waktu. Hanya dalam waktu sebulan, anak-anak menemukan keasyikan dengan buku-buku dan bacaan mereka.

Ini menunjukkan, minat membaca pada anak-anak dapat dikondisikan. Mereka hanya perlu keteladanan dari orangtua. Ketika membaca menjadi kebutuhan, belajar bukan lagi suatu kewajiban, tetapi kenikmatan! Terbukti, tindakan nyata jauh lebih efektif daripada sederet kata-kata.

Demikian kisah yang dituangkan Ari Ambarwati di dalam buku terbitan Tangga Pustaka ini. Melalui usaha sederhana, anak bisa rajin belajar jika dilakukan dengan tepat.

Bagaimana dengan kondisi-kondisi lainnya? Dan, bagaimana mengenali karakter belajar anak? Temukan selengkapnya di dalam buku ini. Anda akan mendapatkan kerangka mudah, praktis, dan tepat agar anak rajin belajar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *