Membuat Curriculum Vitae yang Baik dan Benar II

menulis-curriculum-vitae2d. Tempat dan Tanggal Lahir
Pencantuman tempat dan tanggal lahir lebih bermanfaat daripada hanya menuliskan usia saja. Bila usia ternyata terlalu tua untuk posisi yang dituju, jangan ragu untuk mencantumkan kenyataan tersebut. Siapa tahu masih ada peluang mendapatkan pekerjaan tersebut.

e. Kewarganegaraan
Pada beberapa pekerjaan, aspek kewarganegaraan memegang peranan penting.

f. Agama

Cantumkan dengan jelas identitas agama yang kita anut. Tanpa bermaksud SARA, keterangan ini juga dibutuhkan untuk kelengkapan data personal bagi perusahaan.

g. Status Nikah
Status nikah biasanya menjadi informasi yang dapat mempengaruhi keputusan perusahaan untuk memanggil kita untuk tahap lebih lanjut. Namun, kita tidak perlu khawatir dan memalsukan keterangan yang sesungguhnya. Tidak semua perusahaan bersikap diskriminatif karena lebih memilih calon yang single. Biasanya keputusan perusahaan memilih calon karyawan yang single dikarenakan kemudahan bagi calon karyawannya. Perusahaan tidak ingin calon karyawannya direpotkan dengan urusan rumah tangganya, terlebih lagi karyawan yang sudah menikah pastinya akan menambah pengeluaran perusahaan untuk tunjangan keluarganya.

Ada cara mudah untuk menyikap hal ini. Buktikan kepada perusahaan bahwa sekalipun status kita sudah tidak single lagi, kita masih mempunyai kemampuan yang sama saat masih single. Yakinkan kepada perusahaan bahwa status kita sekarang tidak mengubah potensi yang dimiliki. Dan, tidak perlu khawatir karena masih banyak perusahaan yang masih menerima karyawannya dengan status apa pun. Jadi, tetaplah optimis dalam mencari pekerjaan.

h. Alamat
Tuliskan alamat dengan lengkap. Cantumkan juga dengan jelas RT/RW dan kode pos. Bagi mereka yang tinggal di kota lain (bukan Jakarta) tuliskan lengkap nama daerah, kabupaten/kotamadya, dan provinsinya. Kelengkapan penulisan kode pos akan memudahkan petugas pos untuk memetakan alamat sesuai dengan kode yang tertera.

i. Pendidikan
Cantumkan dengan jelas masa atau lama menempuh pendidikan, jenjang pendidikan, nama institusi pendidikan, dan lokasi sekolah. Jangan lupa untuk menyisipkan gelar yang diperoleh, misalnya fair, cumlaude, dan summa cumlaude. Susunlah data pendidikan secara kronologis, sekolah yang terendah disebutkan pertama, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan yang tinggi. Bila informasi yang akan dimuat tidak terlalu banyak, boleh juga memasukan tahun pendidikan sejak Sekolah Dasar.

Di negara-negara Asia, urutan sekolah yang dicantumkan bahkan sampai tingkat prasekolah atau TK, bahkan disebutkan nama TK-nya.

j. Tambahan Kolom

Kolom tambahan yang dimaksud adalah untuk kepandaian tambahan. Misalnya, kemampuan komputer yang memadai, memiliki SIM, atau mampu menguasai bahasa asing. Info ini tentunya akan menambah kualifikasi kita di mata perusahaan. Atau bisa juga dimasukkan pencapaian prestasi kita di kantor terdahulu. Pada bagian ini, kita juga dapat memuat kebiasaan atau kelebihan saat menghadapi pekerjaan baru.

k. Hobi
Bila kita mempunyai hobi, seperti menggambar, olahraga, atau membaca, ada baiknya dibuat dan diisikan dalam kolom tersebut. Adakalanya seseorang diterima karena hobinya sesuai dengan hobi calon bosnya. Namun, jangan asal mengisi hobi karena bisa menjadi penyebab ditolaknya lamaran karena ketika dites ternyata tidak bisa melakukan hobi yang sudah dicantumkan. Bila memang tidak memunyai hobi apa pun, kosongkan saja kolom itu. Jangan menuliskan hobi yang dapat memperburuk diri di hadapan orang lain yang akan menilai CV kita.

l. Pengalaman
Bila kita belum mempunyai pengalaman kerja, ceritakanlah dengan jujur kepada perusahaan karena kejujuran kita akan sangat dihargai oleh perusahaan.

m. Pas Foto
Pas foto memegang peranan cukup penting bagi pelamar kerja. Boleh dikatakan, pas foto harus selalu dilampirkan dalam surat lamaran. Pastikan mempunyai persediaan pas foto agar saat dibutuhkan tidak tergesa–gesa mencetaknya. Sediakan pas foto dalam berbagai ukuran.

Usahakan pas foto adalah foto terbaru. Jangan lupa untuk memberikan keterangan (nama) di bagian belakang foto untuk memudahkan perusahaan jika pas foto terpisah dari surat lamaran. Agar pas foto itu tidak terlepas dari surat lamaran, hendaknya ditempelkan dengan lem atau dijepit pada ujung kiri atau kanan atas daftar riwayat hidup.

n. Referensi
Umumnya, surat referensi yang kita sertakan akan sangat berguna karena calon perusahaan dapat menilai dari surat referensi tersebut. Dan, kita sendiri dapat membuktikan bahwa memang pernah berpengalaman kerja di perusahaan-perusahaan yang kita sebutkan di dalam CV Anda.

Selanjutnya, bagaimana jika kita mendapatkan kesempatan wawancara, setelah surat lamaran kita masuk kualifikasi? Kiat-kiat dan pembahasan selengkapnya bisa Anda dapatkan di buku “15 Menit Membuat Surat Lamaran Kerja yang Efektif” terbitan Tangga Pustaka.

Di dalam buku ini dibahas secara tuntas tentang pembuatan surat lamaran dari tahap penulisan, etika, kiat-kiat, hingga tahap wawancara. Selain itu, tentu saja disajikan secara praktis dan mudah sehingga Anda bisa merampungkannya hanya dalam waktu 15 menit.

Semoga sukses!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *