Dilarang Merokok
Sepulang dari kantor, Agus mampir ke sebuah plaza untuk berbelanja bulanan. Setelah selesai membeli keperluannya, Agus kemudian menuju kasir untuk mengantri. Karena antriannya cukup panjang, Agus iseng mengambil sebungkus rokok di rak yang berada di dekat kasir. Kemudian, Agus membuka bungkus rokok dan menyalakan sebatang rokok. Melihat kelakuan Agus, seorang security mendekatinya dan berkata, "Maaf Pak… tolong rokoknya dimatikan. Ini ruangan ber-AC, dilarang merokok," tegur security.
Dengan soknya Agus mencoba untuk membela diri (maksudnya seeh untuk menutupi rasa malu karena ditegur satpam). "Laah, kok aneh banget seeh? Gw ?kan beli rokoknya di sini, di dekat kasir itu, kalau gini caranya ya mending jangan jualan rokok dong!" seru Agus yang menunjukkan wajah kesel, tetapi penuh percaya diri.
Rupanya si security ini nggak kalah cerdik. Dengan kalemnya dia menjawab, "Yaaahh si Mas… asal tahu aja nih. Di plaza ini juga ada counter yang menjual kondom! Perasaan… nggak ada tuh yang ngotot pengen nyobain kondom di sini!"
- Published in Humor
RAZIA
Di sebuah jalan di daerah Kota, Jakarta tengah dilangsungkan razia untuk menjaring PSK dan waria yang kedapatan sering mangkal di sepanjang jalan itu. Razia yang melibatkan banyak aparat itu cukup mendapatkan perhatian orang-orang yang kebetulan melewati jalan itu. Semua PSK dan waria yang terjaring dalam razia itu disuruh berbaris untuk didata. Pada saat yang bersamaan, lewatlah seorang nenek yang kebetulaan akan pergi ke pasar. Karena melihat keramaian yang tak lazim, nenek itu keheran dan bertanya kepada waria yang kebetulan berada di barisan paling belakang, "Nak… kok rame banget, ada apa yah?” “Lagi ada pembagian permen gratiss Nek!” sahut waria itu sekenanya. Nenek itu berpikir dalam hati, "Wah… boleh juga tuh! Ikut baris ah…." dan, nenek itu pun ikut berbaris. Setelah semua sudah didata, sekarag giliran nenek tua itu. Petugas yang bertugas mendata terlihat kebingungan, senyum-senyum gak karuan, lalu bertanya, "Nenek emang masih kuat?" Dengan entengnya nenek itu menjawab, "Yah…. kalo cuma urusan ngemut-mengemut, tentu nenek masih kuat dong!!!"
- Published in Humor
Bahaya Nasi
Dari hasil riset bertahun-tahun, akhirnya para ilmuan mengambil kesimpulan bahwa nasi tidak baik bagi tubuh. Untuk menguatkan pendapat itu, mereka menyertakan beberapa bukti sebagai berikut.
- NASI menyebabkan KECANDUAN. Beberapa responden kami yang tidak makan nasi selama satu hari merasa gelisah dan sangat ingin memakannya.
- Setengah dari seluruh siswa Indonesia yang makan nasi, ternyata nilainya berada di bawah nilai rata-rata kelas.
- Suku-suku pada zaman batu yang tidak pernah makan nasi dan terbukti TIDAK PERNAH mengidap penyakit tumor, alzheimer, osteoporosis, ataupun Parkinson.
- Dokter melarang bayi yang baru lahir untuk makan nasi. Ini menjadi bukti bahwa nasi punya dampak yang berbahaya dan sudah dibuktikan oleh ilmu kedokteran.
- Nasi yang kering biasa dimakan oleh ayam. Nah, sekarang Anda perlu curiga, bisa jadi nasi adalah penyebab flu burung.
- Jumlah pemakan nasi di Indonesia jauh lebih banyak dibandingkan di negara-negara maju. Ini salah satu penyebab keterbelakangan dari negara ini.
- Coba Anda perhatikan di warung-warung pinggir jalan. Biasanya yang makan nasi adalah kuli, sopir, abang becak, dan masyarkat kelas ekonomi lemah. Dan, sulit sekali ditemukan para kaum eksekutif di warung-warung itu. Hal ini membuktikan bahwa makan nasi akan MENURUNKAN kemampuan ekonomi seseorang.
- Makan nasi dapat menyebabkan dehidrasi karena nasi MENYERAP air. Padahal, tubuh kita ?kan sebagian besar terdiri dari air.
- Dalam kondisi tertentu, makan nasi MENINGKATKAN resiko kematian. Misalnya, makan nasi sambil menyetir mobil.
- Pengidap DIABETES lebih dianjurkan makan kentang daripada nasi. Berarti, nasi memang kurang baik bagi kesehatan.
- Makan nasi menyebabkan keinginan untuk mengkonsumsi sayur dan lauk. Misalnya, nasi bandeng (nasi + bandeng goreng) atau nasi kucing (nasi + kucing goreng). Hal ini bisa memicu obesitas.
- Nasi DIMASAK dalam suhu lebih dari 100 derajat Celsius. Itu sangat panas sekali dan cukup untuk membunuh orang.
- Published in Humor
Mirip Dian Sastro
Suatu hari di sebuah bus kota, seorang pria kurang waras menegur Vina, "Mbak… Mbak… minta tanda tangan dong! Mbak Dian Sastro ?kan?". Dengan wajah memerah, Veny menjawab, "Bu… bukan Mas!". Namun, pria itu terus menatap si Vina dan berkata, "Alaaah, Mbak jangan boong deee. Dian Sastro ?kan?" Lagi-lagi Vina menjawab "Bukan Mas… bukan!" Lelaki itu tidak mau beranjak, malah terus memelototin Vina. Lelaki itu berseru agak keras sehingga seluruh penumpang bis menoleh ke arahnya, "Pasti Dian Satro deeh! Udah gak usah nyamar, tetep ketahuan kok!". Karena risih dilihatin seluruh penumpang, akhirnya Vina menjawab, "IYA… emangnya kenapa?" Mendengar jawaban itu, pria itu malah menatap Vina dalam-dalam, lalu berkata, "Tapi… kok nggak mirip ya?"
- Published in Humor
Pake Kaki Kiri
Paijo sudah bosan hidup di desa. Menurutnya, jika ingin hidup senang, mesti hidup di kota besar. Jadilah Jakarta sebagai tujuan Paijo. Karena terlihat lugu dan polos, Dulloh teman Paijo memberi nasihat agar berhati-hati hidup di Jakarta. "Ingat Jo… di Jakarta itu tempatnya para penipu. Hati-hati… jangan mudah tertipu sama omongannya orang Jakarta. Di sana itu, banyak orang licik," begitulah nasihat Dulloh.
Setibanya di terminal Pulo Gadung, Jakarta, seorang awak bis yang melihat Paijo hendak turun mengingatkan, "Awas Mas… kaki kiri duluan, kaki kiri duluan!" Teringat akan pesan Dulloh, Paijo langsung berpikir, "Dasar orang Jakarta, dipikir aku orang bego apa! Pasti kondektur ini mau ngeboongin aku."
Melompatlah Paijo dari bus yang masih berjalan dengan kaki kanan terlebih dahulu. Akibatnya, Paijo jatuh terguling-guling. Begitu berdiri, Paijo langsung mengeluarkan kata-kata kasar, "Dasar orang Jakarta… semuanya tukang boong. Pake kaki kanan aja babak belur, apalagi pake kaki kiri!"
- Published in Humor
Pemburu dan Harimau
Sudah begitu lama si pemburu menelusuri hutan belantara, tetapi tidak kunjung mendapatkan hasil buruannya. Hampir setiap bidikan senapannya selalu meleset sehingga tidak ada seekor pun yang berhasil ia tangkap.
Karena kesal tidak mendapatkan seekor pun hasil buruan, si pemburu memutuskan untuk pulang. Sepanjang jalan dia menggerutu dan menembakkan senapannya ke angkasa untuk menghabiskan sisa-sisa pelurunya. Akibat suara bising dari bunyi senapan pemburu, ternyata membangunkan seekor harimau yang kelaparan. Dan, si raja hutan pun mengaum mendekati sumber suara.
Mendengar suara auman harimau, si pemburu mulai ketakutan. Ternyata persedian pelurunya telah habis dan pemburu lari terbirit-birit. Si harimau pun terus mengejar pemburu. Akhirnya, pelarian si pemburu terhenti di tepi jurang yang terjal. Dengan menggigil, si pemburu bersimpuh dan berdoa sambil memejamkan matanya. "Ya Tuhan, tolong selamatkan aku dari harimau ini. Aku tidak mau dimangsa oleh binatang buruanku sendiri. Selamatkan aku Tuhan." Setelah berdoa, si pemburu membuka matanya. Dan, alangkah terkejutnya karena si raja hutan itu juga bersimpuh di hadapan sang pemburu. Dengan PD-nya, si pemburu bertanya pada harimau, "Hai raja rimba, ngapain loe ikut-ikutan berdoa kaya gw. Emangnya… apa sich yang loe minta sama Tuhan?" Dengan santainya si harimau menjawab, "Gw lagi baca doa sebelum makan!"
- Published in Humor
Anjing Galak
Seorang pria melihat seekor anjing sedang tidur berbaring di sebelah seorang tua yang sedang duduk dan membaca koran.
"Apakah anjingmu galak?" tanyanya.
"Tidak"
Namun, ketika si pria mencoba mengelusnya, si anjing dengan ganasnya menerkam tangannya, kemudian mengigitnya sampai berdarah-darah.
"Pak Tua! Kamu bilang, anjingmu tidak galak!" seru pria itu dengan nada suara yang tinggi.
"Memang iya. Itu ?kan bukan anjing saya!"
- Published in Humor
Sejarah Lengkap Dalam Buku UUD ?45 & Perubahannya
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
(lebih…)
- Published in Berita
Lulusan Jempolan
Saking susahnya nyari kerjaan, akhirnya seorang lulusan ITB yang lumayan pandai terpaksa harus menerima tawaran untuk bekerja di Kebun Binatang Ragunan. "Yah… Apa boleh buat, daripada nganggur, kerja beginian… gak apa-apalah, yang penting halal," pikir pemuda itu.
Jadi, sejak hari itu, pemuda tersebut mulai bekerja di kebun binatang sebagai ?monyet-monyetan?. Sepanjang hari, ia harus betah mengenakan baju monyet, menggunakan topeng, sambil mengunyah pisang atau kacang rebus terus-terusan, dan jempalitan selincah mungkin untuk menarik perhatian pengunjung. Pokoknya… hampir tidak ada bedanya dengan monyet asli udah mulai punah.
Tak ayal lagi, pengunjung Kebun Binatang Ragunan langsung membludak karena ingin menyaksikan si monyet super yang konon tidak hanya lincah dan gesit, tetapi juga cerdas dan pandai berhitung! Jelas aja… lulusan ITB…!
Sayang sekali, yang namanya sial sulit dielakkan, kapanpun bisa menimpa. Sedang enak-enaknya jempalitan, tiba-tiba: "gedebuk….byuuuurrrr!" Sang monyet terjatuh ke dalam kolam yang berisi banyak buaya.
"Waduh, mati aku!" Begitu pikir pemuda sesaat setelah jatuh ke kolam buaya. Namun, di luar dugaan pemuda yang mengenakan jubah monyet, dari dalam mulut buaya yang terbuka lebar terdengar suara bisikan, "Gak usah takut Mas…! Kita senasib kok, semuanya pada lulusan kampus jempolan! Ada yang UI, IPB, Unpad, UGM, Brawijaya, Unair, dan kampus-kampus terkenal lainnya!"
- Published in Humor
Hari Paling Sial
Pada suatu sore di sebuah warung, Ginanjar lagi duduk-duduk sambil melamun. Pandangannya kosong, sesekali tangannya mengaduk es teh yang ada di hadapannya. Tiba-tiba, Paidi sahabat karibnya datang. Tanpa permisi, Paidi langsung nyeruput es teh Ginanjar hingga tinggal separuh. Paidi cuma bermaksud untuk bercanda, maklum mereka berdua adalah teman karib.
Di luar dugaan Paidi, tiba-tiba Ginanjar menangis tersedu-sedu. Karena gak tau masalhnya, Paidi menjadi bertanya-tanya, "Woiii! Kok segitunya seh? Pake acara nangis segala? Nape lo Gin? Tentara cengeng? Masa gara-gara gw minum es teh punya lo itu? Ntar gw ganti deeh!"
"Hari ini… adalah hari kesialan terbesar bagi gw!" Kata Ginanjar lirih.
"Udah Bro…, cerita aja! Siapa tahu gw bisa ngebantu," kata Paidi iba.
"Pagi tadi, gw dipecat dari kesatuan, gara-gara gw ngilangian senapan komandan," jelas Ginanjar yang juga seorang tentara.
"Walah gitu aja, ndak usah dipikir serius Bro! Badan elo tegap, masih bisa jadi bodyguard atau preman pasar! Tenang aja, kesempatan itu terbuka lebar kok," Paidi mencoba mendinginkan.
"Itu sih belum seberapa! Setelah dipecat, aku pulang cepat. Ee… sampai di rumah, gw menangkap basah istri gw yang baru aja indehoi dengan tetangga sebelah, sialan…!” Kata Ginanjar ketus.
"Udahlah… gak usah dipikir. Istri loe memang sifatnya kaya gitu. Cerain aja! Perempuan yang bahenol, masih banyak kok!" Paidi mencoba mendinginkan sahabatnya agar lebih tenang.
"Hik… hik… sekarang, gw udah ga mikirin itu lagi! Gw ga rela kehilangan sohib sebaik loe.. Di!” Kata Ginanjar yang terisak-isak yang kemudian merangkul sahabat karibnya erat-erat.
“Maksud lo… apa Bro?” tanya Paidi penuh rasa penasaran.
“Tadi.. gw udah putus asa, maunya bunuh diri aja. Gw beli racun yang sangat keras. Barang siapa yang meminumnya, hanya sanggup bertahan dalam waktu 10 menit aja. Tadi… udah gw campur dengan es teh yang baru aja lo minum. Maafin gw ya… Di!" Jelas Ginanjar yang disertai isak tangis sejadi-jadinya sambil memeluk erat-erat sahabatnya itu.
- Published in Humor