Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain zn_framework dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/tangga08/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Stop Menjadi Guru! -

Stop Menjadi Guru!

Rp49,500.00

Penulis: Asep Sapa’atUkuran: 14 x 21 cmTebal: xxii + 288 hlmPenerbit: Tangga PustakaISBN: 979-083-069-6

SKU: 979-083-069-6 Kategori:

Deskripsi

Penulis: Asep Sapa’atUkuran: 14 x 21 cmTebal: xxii + 288 hlmPenerbit: Tangga PustakaISBN: 979-083-069-6Harga: Rp49.500,-
Buku ini adalah potret pendidikan Indonesia, ada bagian yang membanggakan, memalukan, atau malah memilukan. Banyak kisah hero dari para guru yang ditugaskan di pelosok Nusantara dan penuh dedikasi tinggi mengemban misi: mencerdaskan generasi masa depan bangsa. Namun, tidak sedikit pula guru yang hanya menjadikan guru sebagai mata pencarian atau malah menjadi ‘hamba’ sertifikasi. Secara tidak sadar, itu sama saja mencoreng corp pendidik. Seperti kata Gordie Howe, “Berhentilah menjadi guru, jika tidak mencintai tugas mulia itu! Berikan kesempatan kepada orang lain yang lebih mencintainya.”
Guru yang hebat akan bangga jika mampu mencetak siswa yang lebih hebat atau unggul dari dirinya. Dia akan terlecut untuk terus meng-up-grade diri dan ilmunya. Bukan sebaliknya, berpuas diri dengan kemampuan yang dimilikinya. Wahai para guru, mari kita tunjukkan bahwa kita adalah “guru hebat itu yang bisa mengubah Indonesia yang lebih baik.

“Metode pendidikan boleh canggih, pelajaran boleh hebat tapi di atas segalanya itu, ruh guru yang bersih dan berdedikasilah yang paling menentukan dalam menyemai generasi terbaik. Buku yang yang ditulis Kong Asep ini membahas hal-hal fundamental dalam dunia pendidikan Indonesia sekarang: karakter, keikhlasan, dan keteladanan guru.”Ahmad Fuadi (Penulis Novel Negeri 5 Menara)
“Buku ini ditulis dengan harapan bahwa pendidikan di negeri ini masih bisa diperbaiki; bahwa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan masih dapat dibenahi dari lilitan kasus korupsi tanpa henti; bahwa anggota DPR suatu hari kelak akan menjadikan pendidikan sebagai isu pokok dalam persidangannya, dan tidak hanya ribut dengan upaya memperoleh fasilitas untuk dirinya sendiri; bahwa Indonesia bisa menjadi satu dari lima negara paling maju di dunia. Siapa saja yang memilikiharapan, keprihatinan, dan tekad dalam dunia pendidikan, bisa menarik manfaat dari buku ini.”Andrias Harefa (Motivator dan Penulis 38 Buku Best-Seller)
“Tulisan-tulisan Asep tak sekadar mencairkan sekat-sekat dan kejumudan itu. Ia juga menyampaikan motivasi akan prestasi, pencapaian (achievement), budaya berpikir kritis, suasana cinta ilmu, rasa bangga mengabdi sebagai guru, cinta mengajar, serta berbagi kepedulian. Sesuatu yang dirindukan oleh rekan-rekan guru dan pendidik, yang memang saat ini rasanya amat perlu ‘udara segar’.”Indrawan Miga (Managing Editor Teachers Guide, Media Guru Profesional)

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “Stop Menjadi Guru!”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TOP