Perusahaan perbankan dan BUMN sudah lazim menerapkan sistem seleksi dengan tes psikotes untuk mendapatkan pegawainya sesuai kriteria dan spesifikasi yang dibutuhkan. Tes ini tidak hanya akan mengetahui intelegensi calon pegawainya, tapi juga mengarah kepada aspek kepribadian. Pasalnya, intelegensi belum tentu menjamin seseorang untuk bisa sesuai dengan jenis posisi atau jabatan yang ditawarkan perusahaan.
Tes psikotes yang diberikan oleh penyeleksi biasanya meliputi tujuh jenis, yaitu penalaran verbal, kemampuan angka, penalaran abstrak, kecepatan dan ketelitian klerikal, penalaran mekanika, relasi ruang, dan pemakaian bahasa. Tujuh sub-tes ini dirancang untuk mengetahui kemampuan intelektual yang paling mendasar dari calon pegawai.
Pada tes penalaran verbal ditujukan untuk mengungkap kemampuan pemahaman konsep yang berbentuk kata-kata dan menilai kemampuan individu mengabstraksi atau menggeneralisasi, serta berpikir konstruksi dengan kepastian atau pengenalan perbendaharaan kata. Sedangkan pada tes kemampuan angka, ditujukan untuk mengungkap pemahaman relasi angka dan konsep angka, mengetahui pemahaman seseorang mengenai ide-ide yang diekspresikan ke dalam bentuk angka, serta mengetahui seberapa jelas seseorang berpikir dan menalar angka.
Dalam tes penalaran abstrak ditujukan untuk mengungkap penalaran individu mengenai sebuah konsep menerjemahkan segala bentuk rupa, gambar, atau tanda sehingga mampu memberikan sebuah persepsi atau menarik kesimpulan. Adapun pada tes kecepatan dan ketelitian klerikal bertujuan untuk mengukur kecepatan individu dalam memberi jawaban atau tanggapan dalam suatu persepsi sederhana dan mengungkap kecepatan persepsi, mengingat dengan cepat, atau kecepatan memberi tanggapan.
Pada tes penalaran mekanik bertujuan untuk mengungkap penalaran individu pada prinsip umum fisika dan melihat seberapa baik individu memahami hukum dasar mesin dan alat-alat sederhana. Sedangkan tes relasi ruang ditujukan untuk mengungkap bagaimana seorang individu membayangkan sebuah bentuk gambar-gambar mental, coretan, dan objek-objek padat hanya melihat rencana dasarnya di kertas. Dan yang terakhir ialah tes pemakaian bahasa yang bertujuan mengukur kemampuan individu dalam hal membedakan tata bahasa yang baik dan benar, tanda baca, dan penggunaan kata.
Selanjutnya, apa yang harus dilakukan dalam menghadapi tes psikotes ini? Hal terbaiknya adalah Anda belajar dan berlatih menjawab soal-soal tes psikotes ini agar Anda memiliki modal kemampuan dan ketajaman penalaran dalam psikotes. Gunakanlah buku Sukses Menghadapi Psikotes Perbankan & BUMN terbitan Tangga Pustaka ini sebagai sarana berlatih menghadapi tes psikotes.
Buku yang disusun oleh Tim Cerdas Edukasi ini menyajikan soal-soal yang sering diujikan pada saat tes berlangsung. Mulai dari tes kemampuan umum, tes verbal, hingga tes matematika perbankan yang memiliki tingkat kesulitan lebih rumit. Soal-soal ini dibagi menjadi sepuluh sub-tes yang terdiri dari Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ekonomi, Geografi, Analogi, Antonim, Sinonim, Perbankan, dan Matematika.