Sudah begitu lama si pemburu menelusuri hutan belantara, tetapi tidak kunjung mendapatkan hasil buruannya. Hampir setiap bidikan senapannya selalu meleset sehingga tidak ada seekor pun yang berhasil ia tangkap.
Karena kesal tidak mendapatkan seekor pun hasil buruan, si pemburu memutuskan untuk pulang. Sepanjang jalan dia menggerutu dan menembakkan senapannya ke angkasa untuk menghabiskan sisa-sisa pelurunya. Akibat suara bising dari bunyi senapan pemburu, ternyata membangunkan seekor harimau yang kelaparan. Dan, si raja hutan pun mengaum mendekati sumber suara.
Mendengar suara auman harimau, si pemburu mulai ketakutan. Ternyata persedian pelurunya telah habis dan pemburu lari terbirit-birit. Si harimau pun terus mengejar pemburu. Akhirnya, pelarian si pemburu terhenti di tepi jurang yang terjal. Dengan menggigil, si pemburu bersimpuh dan berdoa sambil memejamkan matanya. "Ya Tuhan, tolong selamatkan aku dari harimau ini. Aku tidak mau dimangsa oleh binatang buruanku sendiri. Selamatkan aku Tuhan." Setelah berdoa, si pemburu membuka matanya. Dan, alangkah terkejutnya karena si raja hutan itu juga bersimpuh di hadapan sang pemburu. Dengan PD-nya, si pemburu bertanya pada harimau, "Hai raja rimba, ngapain loe ikut-ikutan berdoa kaya gw. Emangnya… apa sich yang loe minta sama Tuhan?" Dengan santainya si harimau menjawab, "Gw lagi baca doa sebelum makan!"