“Saya sadar banyak hal yang sering saya temui sebagai seorang praktisi pendidikan anak dan remaja. Banyak orangtua menjerumuskan anaknya pada potensi dan bakat yang sebenarnya tidak dimilikinya atau terlalu membebaskan untuk memilih apa yang diinginkan anak tanpa memberikan arahan yang jelas sehingga mereka tidak mencapai apa yang diinginkannya.”
Demikian Bunda Lucy mengurai masalah di dalam prakata bukunya, “Mendidik Sesuai dengan Minat & Bakat Anak” terbitan Tangga Pustaka ini. Munculnya berbagai kasus anak yang mengalami kecemasan berlebihan terhadap sekolah harus menjadi perhatian setiap guru. Setiap anak masih butuh waktu bermain. Bahkan, butuh waktu yang lebih banyak semasa mereka menjalani play group atau prasekolah. Kasus anak TK yang dibebani Pekerjaan Rumah (PR) atau sudah belajar komputer harus dinilai bahwa pihak sekolah lebih berorientasi bisnis ketimbang mencerdaskan anak.
Padahal, setiap anak dianugerahi minat dan bakat yang berbeda-beda. Bakat merupakan potensi dalam anak yang harus dirangsang terlebih dahulu sehingga dapat terlihat sebagai suatu kecakapan, pengetahuan, dan ketrampilan khusus yang akan menjadi bekal hidupnya kelak.
Barbara Prashing menjelaskan, "Kita semua punya suatu gaya belajar, gaya berpikir, dan gaya bekerja yang sama uniknya dengan sidik jari kita. Kita masing-masing menerima informasi, menyimpan pengetahuan, dan mengambilnya kembali dengan cara yang berbeda-beda. Orangtua dan sekolah kini dapat dengan mudah mengenali gaya-gaya individual itu. Dan, demikian pula para pemimpin bisnis dapat mengenali bawahan mereka. Sangat penting bagi sekolah, orangtua, dan organisasi untuk memfasilitasi perbedaan-perbedaan individual tersebut. Jika itu tidak dilakukan, akan ada jutaan murid lain yang dianggap gagal atau tidak mampu belajar dan dikeluarkan dari sekolah karena gaya belajar mereka tidak sesuai dengan gaya pengajaran di sekolahnya. "
Selanjutnya, bagaimanakah cara tepat mendidik anak sesuai bakat dan minatnya? Buku ini mengajak orangtua dan pengajar untuk menerapkan teknik-teknik pendidikan anak yang dibagi kepada empat zona, yaitu zona sekolah, zona kesuksesan, zona pengembangan sumber daya, dan zona menggapai bintang.
Buku ini akan mengarahkan anak secara proporsional untuk mencapai puncak kesuksesan sesuai bakat dan minatnya. Pasalnya, banyak anak setelah dewasa, ketika telah memiliki pekerjaan, mereka tidak bisa menikmati pekerjaannya sehingga sangat terbebani. Kenapa demikian? Sebab mereka telah berjalan bukan pada koridor yang tepat di jalur bakat dan minatnya.