Mungkin kita pernah tahu, ada beberapa orang yang sebenarnya memiliki kemampuan dan pengetahuan standar, tetapi sangat gampang memperoleh pekerjaan, bahkan beberapa kali pindah tempat kerja. Sementara itu, beberapa orang lainnya yang memiliki kemampuan hebat dan IPK yang tinggi, tak jarang usahanya kandas sampai di tahap tes wawancara kerja.
Tes wawancara merupakan tahapan akhir peserta tes sebelum meniti karier. Jadi, tes wawancara kerja tidak tergantikan dengan tes psikologi model apa pun, bahkan bila ada yang paling canggih sekalipun. Di situlah seninya. Tes wawancara tidak akan melihat seberapa bagus IPK dan pengetahuan kita, tetapi lebih memperhatikan kesiapan kita dalam hal menjual “kekuatan diri” dan meyakinkan para interviewer.
Tujuan tes wawancara kerja adalah untuk sisi psikologis, prilaku, kepemimpinan, komitmen, kejujuran, tanggung jawab, dan segudang nilai kebaikan yang masuk dalam penilaian perusahaan. Fase ini merupakan tahapan paling penting. Jadi, jangan pernah meremehkan tes wawancara kerja. Ketika kita dipanggil sebuah perusahaan untuk menjalani sesi wawancara, itu menunjukkan bahwa kita telah dianggap masuk ke dalam kriteria perusahaan tersebut.
Dengan kata lain, kita dianggap memiliki kualitas diri yang baik di mata perusahaan. Itu berarti kita juga telah menyisihkan puluhan, ratusan, bahkan ribuan pesaing yang memperebutkan sebuah pekerjaan. Selangkah lagi, pekerjaan impian menunggu kita. Tes wawancara kerja merupakan tes terakhir yang harus dihadapi oleh para pencari kerja.
Banyak peserta yang gagal dalam tes wawancara. Lalu, apa susahnya menjalani tes wawancara? Ada begitu banyak pertanyaan yang menjebak yang membuat peserta tes kehilangan poin dan harus pulang dengan tangan hampa. Jadi, langkah terbaik adalah menyiapkan diri kita dengan berlatih menjawab segala kemungkinan pertanyaan yang diajukan pewawancara.
Perlu diingat, setiap jawaban yang kita berikan konsekuensinya akan melahirkan sebuah pertanyaan lanjutan. Maka, usahakan menjawab dengan jawaban terbaik dan jujur. Pewawancara sangat cermat dan akan segera tahu bila jawaban kita bohong dan dibuat-buat agar penilaian kita baik. Jika kita lakukan dan mereka menyadarinya, otomatis kita akan kandas begitu saja.
Buku 99,9% Lolos Tes Wawancara Kerja terbitan Tangga Pustaka ini akan membuka pemahaman mengenai tujuan dan motif setiap pertanyaan yang menjebak, serta bagaimana cara memberikan jawaban terbaik. Buku ini ditulis oleh Franz Dirgantoro dan S.I. Pratono yang akan memberikan 5 langkah lulus tes wawancara kerja.
Di dalam buku ini dibahas mulai dari hal-hal yang tabu dilakukan selama proses wawancara, mengenal tipe pewawancara, pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan dalam proses wawancara dan solusinya, pertanyaan-pertanyaan spesifik yang kerap diajukan untuk masing-masing bidang pekerjaan, hingga mengirim e-mail setelah wawancara.