Kenapa anak-anak sulit disuruh belajar? Karena mereka berada dalam suasana yang tidak mendukung. Coba bayangkan jika mereka berada dalam kondisi hati yang senang, tidak disuruh pun, ia akan rajin belajar. Suasana menyenangkan akan memberi kesempatan anak belajar dengan maksimal dan mereka mampu dengan mudah mempelajari hal-hal yang sesuai dengan potensi maupun minatnya.
Sebagaimana dijelaskan Bunda Lucy di dalam bukunya, “Mendidik Sesuai dengan Minat & Bakat Anak” bahwa penciptaan suasana senang dan gembira, baik di rumah maupun di sekolah akan mampu menggali potensi bakat anak sehingga dapat memudahkan dalam melihat minat dan bakatnya dan juga dalam proses penjurusan di SLTA maupun pemilihan program studi ke jenjang perguruan tinggi.
Ia seringkali menemui anak remaja yang menempuh bidang studi tertentu yang sebenarnya tidak sesuai dengan potensi bakatnya. Ia memilihnya hanya karena menuruti keinginan orangtua atau minat sesaat yang didasarkan ajakan teman atau bahkan sekadar gengsi. Sebagai orangtua, kita perlu menyadari dan mengenali potensi anak, serta menstimulasi dan mengembangkannya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dewasa ini dengan kesibukan orangtua bekerja, anak hanya diasuh dengan pembantu. Tentu dapat dilihat pengasuhan pembantu hanya seadanya. Padahal untuk menstimulasi bakat anak, perlu diberikan berbagai pengalaman hidup. Mengarahkan bakat akan lebih mudah, nyaman, dan optimal jika didukung oleh minat. Kalau kita sudah mengetahui bahwa anak telah memiliki potensi, sedapat mungkin cari solusi bagaimana cara untuk mengarahkan potensi tersebut.
Perkembangan potensi anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya karena anak akan dengan cepat menirukan dan belajar dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Dengan demikian merupakan kewajiban para orangtua untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, tempat anak tumbuh dengan nyaman sehingga dapat memancing potensi diri, kecerdasan, dan rasa percaya dirinya.
Di dalam buku terbitan Tangga Pustaka ini, ia juga memberikan tip-tip yang perlu dilakukan orangtua dan guru untuk mengembangkan bakat dan minat anak.
1. Sejak usia dini, cermati berbagai kelebihan, ketrampilan, dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak. 2. Bantu anak dalam meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.
3. Kembangkan konsep diri positif pada anak.
4. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di berbagai bidang.
5. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang–bidang yang menjadi kelebihannya.
6. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya.
7. Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain.
8. Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.
9. Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat anak.
10. Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
11. Jalin hubungan baik antara orangtua dan guru dengan anak.