Ada sebuah peribahasa yang mengatakan, “Banyak jalan menuju Roma”. Tentu Anda sering mendengarnya. Tidak salah lagi, ada banyak cara atau jalan “merengkuh” kesuksesan. Kendati begitu banyak jalan menuju sukses, tidak banyak orang yang mempu mencapainya. Meraih mimpi dan kesuksesan bukan perkara mudah, tidak seperti membalikkan telapak tangan atau mengucap mantra, “Simsalabin Abrakadabra?.” Dibutuhkan usaha giat untuk mewujudkan mimpi itu. Sukses itu tidak bisa diraih dengan cara instant!
Kesuksesan bukan semata-mata keberuntungan atau kebetulan belaka. Harus ada langkah nyata untuk mewujudkannya. Dan, kesuksesan itu bukan warisan. Kesuksesan orangtua bukan jaminan akan melekat pada anaknya. Semuanya butuh usaha yang nyata dari tangan kita sendiri. Jangan pernah takut gagal, sebab kegagalan adalah sebuah proses menuju kesuksesan. Kegagalan merupakan sebuah pengalaman berharga.
Anda mungkin sudah tahu atau mendengar nama-nama hebat, seperti Bill Gates, Roman Abramovich, Steve Jobs, atau Ray Krock. Mereka semua adalah orang terkaya atau milyarder dunia. Bill Gates sukses sebagai pendiri dan pemilik klub sepakbola papan atas Inggris (Chelsea), Steve Jobs sukses sebagai pemilik Apple yang memproduksi iPhod dan iPhone yang mendunia, serta Ray Krock sukses menjalankan bisnis waralaba McDonald?s. Namun, apakah Anda tahu bahwa mereka tidak sukses dalam bidang akademis, dengan kata lain tidak tamat sekolah? Keempat orang itu drop out dari sekolah.
Droup out bukan halangan untuk meraih sukses. Namun, kehadiran buku "Kisah Sukses 25 Milyarder Dunia Drop Out" yang diterbitkan Tangga Pustaka ini tidak bermaksud untuk menomorduakan pendidikan, tetapi sekadar membukakan fakta bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan oleh gelar yang disandangnya. Buku ini merangkum kisah sukses 25 milyarder dunia yang “tidak sukses” dalam bidang akademis. Semoga kisah mereka menjadi inspirasi untuk berkreasi, berkarya, berbuat hal yang baik dalam hidup, dan meraih sukses tanpa batas