"Tolong saya Dok," kata Budi pada dokter.
"Apa yang bisa saya bantu?", tanya dokter.
"Beberapa hari yang lalu, ketika saya pulang dari kantor, saya menangkap basah istri saya sedang berselingkuh dengan lelaki lain. Kemudian, saya mengambil pisau, terus mengacungkannya kepada istri saya. Lelaki selingkuhannya itu berkata bahwa percuma saya membunuh istri saya karena saya akan masuk penjara dan tidak pernah lagi bisa bersama istri saya. Saya pun luluh. Kemudian, lelaki itu mengajak minum kopi".
"Lalu apa masalahnya?" tanya dokter.
"Dua hari kemudian, istri saya melakukan hal yang sama dengan lelaki yang sama. Saya todongkan pisau ke arah lelaki itu. Namun, sekali lagi ia membujuk bahwa kalaupun ia mati, istrinya akan berselingkuh lagi dengan lelaki lainnya. Saya pun luluh dan ia pun mengajak saya minum kopi."
"Jadi, apa hubungan kedua cerita tadi dengan kedatanganmu ke sini?" tanya dokter.
"Tunggu Dok. Tadi pun saya memergoki istri saya melakukan hal yang sama. Kemudian, saya mengancam akan bunuh diri dengan pisau dapur. Sekali lagi, lelaki itu berkata bahwa kalau saya mati akan rugi karena justru akan memberi peluang pada istrinya untuk berselingkuh. Akhirnya, saya luluh dan sekali lagi ia mengajak saya minum kopi".
"Ok… tidak usah bertele-tele lagi, langsung ke pokok persoalan aja!" kata dokter yang terlihat mulai tidak sabaran.
"Yang ingin saya tanyakan Dok, apakah sering minum kopi itu bisa merusak kesehatan atau nggak seeh Dok?"