“Tuntunlah ilmu sampai ke Negeri Cina”. Mengapa harus Cina? Sejak dulu, Cina memiliki hampir semua ilmu kehidupan. Bahkan, sebelum Yunani melahirkan tokoh filosof besar seperti Aristoteles ataupun Socrates. Dan, ketika bangsa-bangsa lain masih menggunakan cawat dari kulit kayu serta gadah batu, Bangsa Cina sudah memiliki kebudayaan yang tinggi dan memahami berbagai pengetahuan tentang kehidupan.
“Tuntunlah ilmu sampai ke Negeri Cina”. Mengapa harus Cina? Sejak dulu, Cina memiliki hampir semua ilmu kehidupan. Bahkan, sebelum Yunani melahirkan tokoh filosof besar seperti Aristoteles ataupun Socrates. Dan, ketika bangsa-bangsa lain masih menggunakan cawat dari kulit kayu serta gadah batu, Bangsa Cina sudah memiliki kebudayaan yang tinggi dan memahami berbagai pengetahuan tentang kehidupan.
Satu contoh di bidang kesehatan, misalnya tabib Cina Sun Ssu-Mo yang hidup antara tahun 590-692 Masehi. Ia adalah orang pertama yang mampu mendiagnosa, sekaligus mengobati gangguan pembesaran kelenjar tiroid (penyakit gondok). Bayangkan, baru 1.000 tahun kemudian, pakar Barat melakukan hal yang sama. Dan, Sun Ssu-mo juga orang pertama yang mendiagnosa dan mengobati penyakit beri-beri. Itu pun 1.000 tahun lebih maju dibandingkan dokter Eropa yang memperoleh gambaran tentang penyakit beri-beri pada tahun 1642.
Lain halnya dengan urusan percintaan. Bila hendak mencari pasangan hidup, suami ataupun istri, masyarakat Cina selalu berpatokan dan percaya pada lamaran shio. Proses menghitung jodoh berdasarkan shio ini disebut dengan istilah Liok Hap Shio. Dari kedua unsur shio itu bisa diperhitungkan mengenai kecocokan, rezeki, dan peruntungan. Liok Hap Shio memiliki pengertian yang sangat luas dalam hal menilai cocok atau tidaknya dua shio untuk bersatu.
Sistem shio pertama kali diumumkan oleh Huang Ti (Kaisar Kuning). Ia adalah kaisar yang paling agung sepanjang sejarah bangsa Cina. Ia juga dianggap sebagai “Bapak Kebudayaan Cina”. Pada masa pemerintahan Kaisar Huang Ti, banyak sekali muncul keputusan bijak yang menjadi dasar budaya dan perkembangan Cina ke depan. Salah satu maklumat Huang Ti adalah sistem siklus zodiak Cina yang diumumkan sekitar tahun ke-61 masa pemerintahan.
Berkaitan dengan hal di atas, penerbit Tangga Pustaka juga menerbitkan buku Menghitung Jodoh, Rezeki, dan Peruntungan Menurut Shio (Liok-Hap-Shio) adalah bidang lain dari ilmu pengetahuan praktis Cina yang dapat dipraktikkan kepada siapa saja. Perlu diketahui bahwa perhitungan jodoh menurut shio bukanlah soal ramal-meramal, tetapi perhitungan berdasarkan pada situasi dan kondisi alam semesta, terutama pada saat-saat tertentu yang mempengaruhi hidup dan kehidupan seseorang berdasarkan penanggalan Cina. Selanjutnya, runutan itu bisa diturunkan untuk menghitung perjodohan antar-shio. Bagaimana hasil hubungan shio yang satu dengan shio yang lain, baik atau buruknya akan dibahas tuntas di dalam buku karya Tan I Be. Silahkan ditelaah untuk diambil manfaatnya.