Meraih Sukses dengan Jiwa dan Pikiran

keajaibanberperilakupositif.gifTernyata, orang-orang besar meraih kesuksesannya dengan penuh perjuangan dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kesuksesan yang diraih, bukan karena warisan harta dari kedua orangtuanya. Mereka mendapatkannya dari jerih payah, bahkan belum terlintas dalam benak kita akan kesusahan mereka di masa-masa awal hidupnya.

Sebut saja misalnya kisah J.K. Rowling yang kini menjadi wanita terkaya di Inggris. Ia adalah penulis buku Harry Potter. Kini kekayaannya telah mengalahkan total kekayaan Ratu Elizabeth hanya dari perolehan royalti dari penjualan buku, hak penyiaran film, dan merchandise. Meski begitu, tidak banyak orang tahu kesulitan demi kesulitan yang pernah dialami olehnya sebelum meraih kesuksesannya sekarang ini.

J.K. Rowling, lahir pada tahun 1965 di sebuah rumah sakit umum Chipping Sodbury. Sedari dulu, ia memang sudah hobi menulis, meski tidak sebagus seperti sekarang ini. Bahkan, ketika ia menyelesaikan cerita pertamanya, orangtuanya langsung melarangnya untuk mengirimkan ke penerbitan karena tidak terlalu bagus. Namun, ia tidak berhenti. Ia masih terus menulis dan memainkan peran-peran yang ditulisnya hingga imajinasinya semakin terlatih.

Sekitar tahun 1990-an, ia melewati fase tersulit dalam hidupnya, ia ditinggalkan suaminya dan harus mengurus seorang anak sendirian. Bahkan, karena terlalu miskin, ia menjadi salah satu orang yang ditanggung negara.

Pada tahun 1993, ia mulai membuat cerita tentang Harry Potter. Tahun 1995, ia berhasil menyelesaikan novel pertamanya, Harry Potter and The Sorcerer Stone. Karena kekurangan dan kemiskinan yang dialaminya, Rowling tidak mampu memfoto kopi naskahnya. Kemudian, ia mengetik kembali dengan mesin tik tua yang sangat murah. Bayangkan saja, berapa lembar halaman yang harus diketik ulang olehnya setiap kali ia akan mengirimkan ke penerbit.

Kesusahannya belum juga berakhir. Beberapa penerbit dan agen menolak karyanya. Dan, ia pun harus legowo untuk menuliskan kembali cerita Harry Potter dengan mesin tik tuanya. Hingga pada bulan Agustus 1996, bukunya dilirik oleh Bloomsbury Children’s Books. Meski begitu, perjuangannya masih harus diuji ketika harus menggunakan nama yang bisa diserap oleh pasar.

Dari sinilah, ia mulai meretas kariernya sebagai seorang penulis profesional dan buku Harry Potter berhasil mengangkat namanya dari ujung kemiskinan. Dari perjuangannya yang cukup panjang di tengah keterbatasan ekonomi yang melilitnya, sudah cukup bisa ditangkap oleh kita bahwa memang kesuksesan seseorang diraih bukan dengan berleha-leha dan tanpa usaha.

Selain usaha, tentu saja ada instrumen lain yang memengaruhi kesuksesan seseorang. Di antaranya, keyakinan diri (optimis), berpikir positif, bergaul dengan baik, dan lain sebagainya. Hal ini sebagaimana yang akan dijelaskan secara tuntas oleh Dudi Mardiyansyah & Irawan Senda dalam buku Keajaiban Berperilaku Positif.

Buku ini menyajikan sesuatu yang berbeda dari yang lainnya. Penulis sudah banyak meneliti dari pengalaman dan perjalanan yang sduah dialaminya hingga menjadi sebuah rangkaian kata yang enak dibaca dan diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

Ragam buku yang sudah ada di Indonesia mungkin sudah banyak mengungkapkan sebuah gagasan tentang membuat jiwa dan pikiran positif. Namun hanya sedikit yang mengulas tuntas dari gagasan sampai dengan teknik dan aplikasinya seperti buku terbitan Tangga Pustaka ini.

Alhasil, buku ini bisa membantu banyak orang dalam mengangkat derajat hidup dari keterpurukan, kegagalan, dan penyesalan menjadi sebuah kesuksesan. Buku ini bisa menjadi gerbang untuk membuat perubahan itu menjadi terbuka yang dimulai dari jiwa dan pikiran.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *