Secara bahasa, hikmah adalah mengetahui yang paling utama dari sesuatu dengan ilmu yang paling utama, atau menggapai kebenaran dengan ilmu dan akal. Sedangkan secara istilah, hikmah adalah mengetahui kebenaran, lalu mengamalkan atau meletakkan sesuatu pada tempatnya. Dengan kata lain, hikmah adalah menggapai kebenaran dengan perkataan, perbuatan, dan keyakinan, serta meletakkan sesuatu pada tempatnya.

Hikmah ada dua macam. Pertama, hikmah ilmiah teoritis (al-hikmah al-‘ilmiah al-nazhariyah). Yang dimaksud dengan hikmah ini adalah mengetahui rahasia-rahasia dari segala sesuatu dan mengetahui korelasi antara segala sebab dengan akibatnya. Hikmah model ini dapat diketahui dengan ilmu dan penalaran. Kedua, hikmah praktis (al-hikmah al-‘amaliyah). Yang dimaksud dengan hikmah ini adalah meletakkan sesuatu pada tempatnya. Hikmah takkan keluar dari kedua model ini. Sebab, kesempurnaan manusia hanya diraih dengan dua hal, yaitu dengan mengetahui kebenaran dan mengamalkannya. Inilah yang disebut dengan ilmu yang bermanfaat dan amal saleh.

Allah telah menganugerahkan hikmah kepada para nabi, rasul, dan siapa saja yang Allah kehendaki dari hamba-hamba-Nya yang saleh. Siapa yang dianugerahi-Nya hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak.

“Allah menganugerahkan al-hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan, barangsiapa yang dianugerahi al-hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan, hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran.” (QS Al-Baqrah: 269)

Penerapannya, untuk mendapatkan hikmah tentu kita harus berusaha bagaimana menjalani hari-hari kita dengan ilmu sehingga hidup kita penuh makna dan berada dalam petunjuk Allah SWT. Sebab, ilmu adalah adalah cahaya yang menerangi setiap kegelapan, kemudahan bagi setiap kesulitan, dan penambah keutamaan dari setiap amal.

Selain itu, dari ilmu yang telah dimiliki, kita mesti mengamalkannya dalam aktivitas kehidupan kita, baik aktivitas horizontal (muamalah) maupun vertikal (ibadah), yaitu dengan menunaikan segala perintah Allah dan rasul-Nya. Aktivitas ini, baik fardhu maupun sunah. Daripada itu, kita juga mesti menghiasi pribadi dengan sifat-sifat terpuji, seperti cinta dan ridha, ikhlas, khauf dan raja?, tawakal, syukur, shiddiq, amanah, istiqamah, rendah hagi, sabar, pemaaf, dan lapang dada.

Buku 355 Kunci Menjadi Kekasih Allah Sepanjang Masa yang ditulis oleh Khoirul Amru Harahap, Lc, M.H.I ini memberikan jalan bagi Anda dalam mengisi setiap hari, penuh satu tahun dengan hikmah sehingga Anda layak menjadi kekasih Allah. Anda akan mendapatkan limpahan cinta dari-Nya sehingga seluruh cita-cita dan harapan hidup bisa dikabulkan-Nya.

Dalam buku yang diterbitkan Tangga Pustaka ini, berisi mutiara kata dan makna hikmah yang bersumber dari Al-Qur`an, sunah Rasulullah, dan para bijak bestari. Di dalamnya, banyak tersaji tema-tema yang berkaitan dengan ibadah dan muamalat. Umpamanya, mengenai shalat, puasa, zakat, sedekah, silaturrahim, jual beli, dan lainnya.

Buku ini akan memotivasi dan menginspirasi Anda untuk berbuat, bersikap, bertindak, dan beramal dengan sesuatu yang lebih utama dari hari ke hari sehingga Anda termasuk kepada golongan orang yang beruntung dan menjadi kekasih-Nya sepanjang masa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *